I FEEL LIKE LOSING EVERYTHING

Aku selalu bertanya-tanya. Kenapa sekarang aku seperti ini? Mengapa begitu banyak aku berubah? Bukan perubahan yang baik, tapi perubahan yang semakin hari semakin memburuk. Apa yang harus kulakukan?

4 tahun 9 bulan bukan waktu yang sebentar. Itu adalah waktu yang sangat lama. Aku bersyukur atas semua pelajaran baru yang kudapat, atas semua kebaikan yang kuterima, dan atas semua kesabaran dalam mengajari dan membimbingku di tempat kerja. Terima kasih. Jazaakumullahu khairan katsiran.

Atas perjalanan pahit dan gelap yang kujalani selama bekerja di sana, insyaAllah aku sudah mulai belajar untuk menerima dan memaafkan. Walaupun di lubuk hati ini masih besar rasa sedih, kecewa, dan marah bercokol di dalam dada. Ingin sekali berteriak dan menyalahkan orang lain, ingin sekali memaki keadaan. Namun ingatlah ya diri, bahwa semua ini terjadi karena kehendak Allah SWT. Takdirnya mungkin tidak kamu sukai, tapi pasti takdir terbaik yang Allah beri.

Yang aku pertanyakan sampai saat ini adalah, yang selalu aku simpan sendiri tanpa berani aku ceritakan adalah.. Setelah resign dari tempat kerja aku kesulitan berpikir menggunakan otakku, seakan-akan otakku macet tak bisa berjalan, seakan-akan otakku rusak tak bisa berfungsi. Ketika ujian tes PPG itu sangat menyusahkan. Ketika mulai kuliah PPG, otakku sama sekali tidak bisa digunakan, padahal sejak TK hingga saat kemarin daya tangkapku lumayan bagus, mudah paham akan sesuatu, dan mudah mengeluarkan ide-ide. Yang aku pertanyakan adalah apakah stress, burn out, dan emosi terpendam yang berlarut-larut serta bertahun-tahun dialami mempengaruhi kualitas otakku? Jadi super lemot dan tidak bisa diandalkan?

Terkadang melintas pikiran untuk mengutuk keputusan yang telah aku ambil di masa lalu. Aku sebenarnya sudah mencari kerja mengirim lamaran kerja online ke sana kemari namun belum kunjung ada panggilan. Aku cobalah rekomendasi teteh seniorku, untuk melamar di sana. Dengan niat aku akan mencoba selama 3 bulan sambil  mencari pekerjaan lain. Namun dari 3 bulan itu diperpanjang 1 tahun, kemudian diperpanjang kembali hingga akhirnya aku bekerja di sana selama 4 tahun 9 bulan. Siapa sangka aku akan bertahan selama itu?

Terkadang pula melintas pikiran untuk menyesali keputusan untuk membawa temanku ikut bekerja di sana. Jika pada akhirnya akan bermusuhan, menjadi duri menyakitkan bagi satu sama lain, membuatku merasakan benci yang teramat sangat yang pertamakalinya kurasakan kepada orang, lebih baik jangan lakukan. Tapi memang manusia tidak tahu masa depan bukan? Mungkin diri ini terlalu jumawa, mungkin diri ini terlalu sombong, hingga mempunyai pikiran bahwa aku berjasa mencarikannya pekerjaan dan kegiatan di saat dia terpuruk. Padahal Allah lah yang berikan rezeki itu bukan aku. Astaghfirullah. Astaghfirullahaladzim.

Luka ini kucoba sembuhkan, kucoba maafkan, kucoba lupakan. Tapi sulit Ya Allah. Diriku jadi berantakan dan hidupku jadi tak karuan Ya Allah, tolong aku.

Komentar