What is Love? (1)

Masa-masa SMA ku merupakan masa-masa yang paling menggairahkan sekaligus masa-masa menyakitkan dalam perjalanan hidupku. Berbicara tentang cinta, konsep cinta yang kutahu sewaktu sekolah dibandingkan saat ini telah jauh berubah.

Aku tipe orang yang mudah jatuh hati dan mudah menyukai laki-laki. Bahkan akupun selalu bertanya-tanya kenapa aku seperti ini? Untukku, walau ini aku, sifat dan kebiasaan mudah jatuh hati ini sungguh menyulitkanku. Entah karena aku kekurangan kasih sayang dari sosok ayah sehingga akhirnya aku tumbuh dengan mudah tersipu oleh laki-laki ? Aku tak tahu.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PART 1

Aku mengenalnya sejak semester 2 kelas X, saat sekolah sudah pindah ke tempat yang baru. Entah kapan pertama kali bertemu, ku tak tahu pastinya. Yang kutahu aku menyukai seorang laki-laki bertas putih tulang. Dia manis, punya kumis tipis. Emm, nampaknya dia juga pendiam. Dilihat dari seragam sekolahnya rupanya kita satu sekolah, satu angkatan, hanya berbeda jurusan.

Kami sering bertemu ketika menunggu angkot di Alun-Alun Majalaya. Dan juga seringkali naik di angkot yang sama. Mungkin dari situ awal mulanya aku menyukai dia. Aku ini sangat pemalu dan pendiam, ketika aku menceritakannya kepada teman-temanku, mereka yang mendorongku untuk mendekatinya. Pernah suatu siang, teman-temanku mengajak dia singgah di satu warung kosong sebelum sekolah untuk mengenalkannya denganku. Dari sana aku mendapatkan nomor hapenya.

Sejak itu aku sering mengirim sms kepadanya, mengajak ngobrol, mencari tahu kesukaannya, kebiasaannya, bagaimana teman-temannya, perempuan yang disukainya, dan lain sebagainya. Juga seringkali aku mengomentari status Facebooknya.

Dia itu sangat suka sekali band J-Rocks, dan aku sangat suka anime Naruto. Setiap kali J-Rocks tampil di tv aku mengabarinya lewat sms agar dia segera menontonnya. Dan begitu ada Sasuke di tv dia mengabariku. Begitulah pendekatanku terhadapnya.

Waktu berlalu, perasaanku yang tadinya membuncah lambat laun sirna. Responnya yang biasa saja, dirinya yang tak menampakkan bahwa dia juga menyukaiku, kurasa aku sudah cukup berusaha namun entah mengapa dia tak menujukkan apa yang aku harapkan.

Setelah aku memutuskan untuk berhenti mengejarnya, dia berbalik mendekatiku. Kenapa baru sekarang? Kenapa di saat aku telah kehilangan perasaanku kepadamu? Kenapa telat sekali? Aku, tidak bisa. Hatiku sudah tidak bisa.

Kau membuat status di Facebook dengan mengutip sebuah lirik lagu, "Ya Allah, Ya Tuhanku.. kumohon kepada-Mu masukkan aku ke dalam lubuk hatinya (lagi)". Lalu beberapa adik kelas perempuan mengomentari statusmu, ada yang berkomentar sarkas karena cemburu, ada yang kepo, ada yang membawa-bawa namaku sebagai objek statusmu, dan kau mengiyakannya. Di akhir cerita kau berkata kepadamu, "tali harapan kita semoga selamanya tersambung".

Aku masih mengingatnya sampai saat ini, karena kau adalah kisah cintaku yang paling tragis.  Dan tak kusangka kau pun masih mengingat perkataan terakhirmu kepadaku. Kau menyapaku di Instagram dan menyampaikan permohonan untuk melepaskan janji yang kau ucapkan, kau bilang kau ingin menikah tetapi mungkin ter kait janji lama yang kau kira menjadi tabirmu melangkah ke masa depan harapanmu. Namun kukatakan aku tak pernah menganggap serius perkataanmu. Aku terbebas dari dirimu, dan kau terbebas dari diriku.

Itulah kisah percintaan pertamaku di sekolah. Mengesankan dan tak terlupakan, untuk sebuah kisah masa lalu.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PART 2

Tepatnya tahun 2010 saat menginjak kelas XI, aku dan teman-temanku ceritanya lagi ngecengin kaka kelas dari jurusan sebelah. Ada satu senior yang menarik perhatian kami dan awalnya aku iseng ngecengin senior ini, karena kata temen-temennya senior ini baik banget ga suka macem-macem. Kebetulan memang aku dan teman-temanku akrab dengan senior jurusan sebelah. Akhirnya aku iseng ngecengin senior ini dan mungkin karena penasaran belum pernah dicengcengin, senior itu jadi suka sama aku. Padahal aslinya aku suka sama senior yang lain. Tapi berakhir jadian sama senior ini.

Dia adalah pacar pertamaku, yang tidak disengaja. Tentu aku suka karena dia baik. Aku masih ingat kita pertama pacaram 4 hari sebelum lebaran. Dan hubungan kita hanya bertahan kurang lebih selama satu minggu, sekitar 3 hari setelah lebaran. Sebab aku tak tahan terus ditanyai (di sms) di saat aku sedang menghabiskan waktu liburan lebaran bersama keluarga dan saudara-saudaraku.

Bagiku, hubungan singkat itu berakhir di sana. Namun baginya, aku membawa luka yang sangat dalam. Di saat dia baru memulai, aku mengakhirinya. Di saat perasaannya mulai berkembang, aku menepisnya. Bagiku, sikapnya bagaikan teror dalam keseharianku. Baginya, sikapnya adalah bentuk cintanya.

Setelah putus, aku mendengar kabar bahwa dia sangat patah hati. Dia berubah, mulai mencoba merokok padahal sebelumnya dia tidak merokok. Di satu sisi aku merasa bersalah, namun aku tidak sanggup jika harus diperlakukan seperti sebelumnya.

Waktu berjalan seperti biasanya seolah tak memberi kesempatan untuknya bangkit. Aku tidak tahu persis apa yang dialami oleh dia, namun seiring waktu terkadang dia masih mengajak ngobrol dan menggombal di Facebook kepadaku. Terkadang hal itu membuatku risih dan membuatku tak tenang, aku bertanya-tanya kapankah dia akan bisa memaafkan dan melupakanku. Bukan aku merasa dia masih menyukaiku, namun mungkin saja dia belum bisa mengikhlaskan apa yang telah terjadi sebelumnya. Dan alhamdulillah sekarang dia sudah menikah.

Begitulah cinta yang kujalani di saat usiaku 15 tahun. Hikmah yang kudapat dari kisah perjalananku yang satu ini ialah, seharusnya aku tidak bermain-main terhadap cinta, terhadap perasaan orang lain. Walaupun pacaran itu adalah keputusanku dan aku pun menyukai senior tersebut, namun seharusnya aku tidak berbuat iseng dengan ngecengin orang lain.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ini adalah "What is Love? (1)" Part 1 & Part 2, cerita-ceritaku ini sebelum hijrah, kuharap pembaca bisa bijak bahwa ini hanya menceritakan pengalaman bukan untuk mengajak/menginspirasi agar pacaran. Sampai jumpa di part selanjutnyaa.. :)

Komentar